Info Sekolah
Sabtu, 27 Apr 2024
  • SMPN 11 Madiun Menumbuhkan Karakter Kuat , Mengukir Generasi Hebat

Profil Sekolah

SMPN 11 Madiun berada di Jl. PG Kanigoro No 11 Madiun dengan nomor telepon 0351-451646 (fax 0351-451646) dan email sekolah smpn11.madiun@yahoo.co.id  atau untuk kegiatan adiwiyata menggunakan email tyasdjatmiko@yahoo.co.id  dengan media blogspot:  smp11madiun.blogspot.com . Sekolah ini  merupakan sekolah paling timur di wilayah Kota Madiun. Berada di pinggir jalan yang senantiasa dilintasi kendaraaan bermotor. Luas keseluruhan 5.913 m2dengan luas bangunan  3695 m2dan ruang hijau terbuka 1.308 m2. Jumlah warga sekolah sebanyak 694 orang yang terdiri dari 641 siswa, 1 kepala sekolah, dengan dibantu 43 guru ,7 tenaga tata usaha dan 2 penjaga sekolah.
SMP Negeri 11 Madiun mulai mengenal program sekolah peduli lingkungan pada tahun 2010. Hingga tahun 2012, SMPN 11 Madiun baru mendapat penghargaan adiwiyata tingkat kota. Hal ini dikarenakan tingkat kesadaran warga sekolah masih sangat kecil. Terutama dengan latar belakang siswa yang sebagian besar merupakan siswa dengan
Anchorkemampuan intelektual dan ekonomi orangtua yang menengah ke bawah. Banyak siswa yang tinggal di keluarga dimana aturan untuk hidup sehat tidak berlaku. Pada waktu itu kegiatan baru sebatas menyadarkan warga terutama siswa untuk mau peduli terhadap lingkungan terutama untuk buang sampah pada tempatnya. Baru pada tahun 2013, sekolah mulai memasukkan kegiatan adiwiyata ini dalam semua aspek. Mulai dari kebijakan, keuangan, kurikulum, kesiswaan, kemitraan dan sarana prasarana. Kegiatan ini selain berupa aturan juga disertai sanksi, karena kegiatan adiwiyata sebelumnya tidak berjalan disebabkan banyak siswa yang melanggar hanya diberi peringatan lisan saja. Mulai dari sanksi bawa bibit, bawa tanaman, bersihkan tempat sampah, menyiram tanaman, bersihkan gulma, buat biopori dan satpam sampah. Sanksi tersebut tidak hanya berlaku bagi siswa saja, bagi kepala sekolah, guru, tata usaha dan penjaga sekolah juga akan mendapat aturan serupa jika melanggar aturan lingkungan yang sudah ditetapkan. Ternyata selama 6 bulan hal tersebut diterapkan membuat warga sekolah tanpa sadar mulai peduli terhadap lingkungan. Sampah sudah terpilah dengan baik (walaupun ada beberapa siswa yang masih melanggar), tanaman mulai banyak dan tertata rapi, tidak boros lagi dan ada inovasi – inovasi baru yang muncul untuk kegiatan sadar dan peduli lingkungan.
Pengelolaan sampah di SMPN 11 Madiun, terbagi dalam 4 pilah sampah. Tempat sampah dengan warna putih merupakan tempat kertas layak jual dan olah kreasi, warna kuning merupakan tempat plastik bekas minuman dan plastik lain layak jual dan olah kreasi, warna hijau tempat sampah daun/bahan kompos, dan warna merah untuk sampah yang tidak layak jual dan tidak dapat olah kreasi (langsung dibuang ke TPA). Neraca sampah secara umum tiap harinya sekitar 83 m3. Dihitung dari jumlah keseluruhan isi volume tempat sampah masing-masing warna dari tiap kelas/ruang tiap harinya. Untuk sampah yang dapat dimanfaatkan 3R ( termasuk untuk kompos) sebanyak 45 m3, sampah yang dijual ke bank sampah (baru 3 kali penjualan..sebesar 35 kg (20m3) dan dibuang ke TPA kota sebesar 18 m3.
Penggunaan listrik, air  dalam  2 tahun terakhir belum dapat menurun, karena adanya penambahan beban listrik pada awal tahun 2014, dan tariff listrik dan air yang naik. Adanya musim kemarau pada 4 bulan terakhir menyebabkan penggunaan air dan listrik meningkat. Sedangkan pada penggunaan ATK sudah mengalami penurunan, hal ini disebabkan adanya kesadaran guru dan tata usaha untuk menggunakan kembali ATK yang sudah terpakai untuk direfill.
Semenjak adanya penggalakan kembali program adiwiyata tahun 2013, dengan salah satu rencana aksinya masalah keanekaragaman hayati, SMPN 11 Madiun mempunyai 250 jenis tanaman baik yang tua maupun bibit.  Jumlah biopori di sekolah sebanyak 37 buah dan sumur resapan sebanyak 2 buah.
Kegiatan sekolah dalam rangka mengatasi perubahan iklim dan pencemaran udara adalah dengan memperbanyak jumlah dan jenis keanekaragaman hayati. Dengan program 1 warga sekolah bawa 1 tanaman, program rumah anggrek, program pembibitan, program sanksi salah buang sampah dengan bawa tanaman mampu mengurangi polusi udara di sekolah, dan perubahan iklim yang semakin meningkat suhunya. Sedangkan pengurangan kebutuhan air untuk tanaman dibantu dengan tambahan biopori. Dan pengurangan penggunaan media tanah dapat dilakukan dengan adnya teknik hidroponik dan vertikultur di sekolah.
Di samping kegiatan di dalam, sekolah juga menjalin kemitraan untuk saling membantu dalam kegiatan PPLH. Di antaranya membuat MoU dengan kelurahan Manisrejo. Dimana pihak kelurahan membantu sekolah dalam pembuatan jamu, sedangkan sekolah membantu memberikan penyuluhan pembuatan sampah olah kreasi, budidaya anggrek, pengolahan lahan sempit pada PKK Kelurahan Manisrejo, kerja bakti bersihkan lingkungan kelurahan. Dengan bank Jatim, memberikan anggrek dan bank jatim membantu fasilitas pembelajaran. Membantu program pemerintah “sejuta pohon”. Mitra lain yang sudah terjalin adalah  KLH, Dinas Pertanian, Perpustakaan, Kompas, PDAM, Kantin, Bank sampah,, Dinas Kesehatan, Rencana selanjutnya adalah memasarkan produk KEHATI sekolah (ice cream dan minuman lidah buaya) ke pasaran, dan memberikan inovasi energy alternative dari olah tanaman sekolah dan olah limbah kamar mandi.
Mudah-mudahan kegiatan adiwiyata SMPN 11 mampu memberikan inspiratif bagi pengelolaan lingkungan di tempat lain.