Info Sekolah
Rabu, 24 Apr 2024
  • SMPN 11 Madiun Menumbuhkan Karakter Kuat , Mengukir Generasi Hebat

PENDEKAR BERKUMIS

Diterbitkan : - Kategori : Berita Pendidikan / Berita Sekolah / Berita Umum

 “PENDEKAR BERKUMIS”, BANTU UJUDKAN KURANGI EMISI

 

Saat ini hampir semua negara di dunia sedang berusaha untuk mengurangi emisi bumi, termasuk Pemerintah Indonesia. Kota Madiun merupakan kota Pendekar yang tengah berbenah menyukseskan program tersebut, dengan pengelolaan lingkungan utamanya pengendalian sampah dan pengolahannya. Namun semakin hari, bulan, tahun, tumpukan sampah di TPA Kota Madiun makin menggunung. SMPN 11 Madiun sebagai sekolah Adiwiyata Mandiri yang merupakan bagian dari pusat edukasi bagi siswa menengah pertama,berusaha membantu Pemerintah Kota Madiun dalam mengurangi volume sampah dan mengelolanya untuk kegiatan pengelolaan lingkungan sebagai ujud mengurangi emisi bumi.

Program Pendekar Berkumis merupakan kelanjutan dari program Adiwiyata Mandiri yang diraih pada tahun 2016 (second generation Adiwiyata) sebagai upaya mengedukasi lingkungan yang ada di SMPN 11 Madiun, sekolah-sekolah yang ada di kota Madiun dan masyarakat sekitar lingkungan sekolah untuk membantu mewujudkan pengurangan emisi bumi.

Inovasi ini merupakan bentuk pelayanan publik bagi siswa dan masyarakat sebagai Edukasi Program pengurangan emisi dari pendidikan usia menengah pertama.

Program Pendekar Berkumis ini meliputi :

  1. Pengelolaan lingkungan hidup di sekolah menjadi sebuah pendidikan kreatif
  2. Pengelolaan sampah di sekolah menghasilkan proses dan produk yang kreatif
  3. Edukasi pada warga SMPN 11 Madiun tentang pendidikan kreatif dalam tata kelola lingkungan untuk pengurangan emisi
  4. Edukasi pada sekolah terdekat SMPN 11 Madiun tentang pendidikan kreatif dalam tata kelola lingkungan untuk pengurangan emisi
  5. Edukasi pada warga kelurahan Manisrejo yang merupakan kelurahan terdekat SMPN 11 Madiun tentang pendidikan kreatif dalam tata kelola lingkungan untuk pengurangan emisi

 

Salah satu yang menjadi keunikan adalah kelola sampahnya karena banyak ragam. Pengelolaan sampah dilakukan oleh semua warga sekolah. Dimulai dari siswa, guru dan tenaga kependidikan. Pengelolaan sampah yang mandiri ini mengedukasi, melatih dan membiasakan siswa untuk menjaga kebersihan dan melestaikan lingkungan. Siswa diharapkan mampu memiliki kesadaram tentang pentingnya mengolah sampah yang baik. Kedepannya dari bekal pengolahan sampah yang diterapkan dilingkungan sekolah ini, siswa mampu menerapkan di rumah dan kehidupan masyarakat.

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam pengolahan sampah antara lain dengan:

  1. Pemilahan sampah secara benar dan kontinyu
  2. Bank sampah
  3. Mengolah sampah organik menjadi pupuk padat dan cair
  4. Pembuatan gas metana
  5. Pemanfaatan Produk dan ekonomi kreatif pengelolaan sampah
  6. Budidaya Magot

 

Kegiatan pertama yakni Pemilahan Sampah.Semua warga sekolah mempunyai kesadaran dalam pemilahan sampah. Dengan cara membuang sampah sesuai dengan tempat sampah yang telah disepakati bersama. Tempat sampah ini tersedia di masing-masing kelas, ruang guru, dan disudut-sudut lingkungan sekolah. Ada empat jenis tempat sampah antara lain:

  1. Tempat sampah warna abu-abu untuk sampah sisa-sisa makanan
  2. Tempat sampah warna hijau untuk sampah daun
  3. Sak karung untuk sampah botol plastik, gelas plastik
  4. Tas karung untuk sampah kertas, kardus.

 

Setelah sampah terpilah dengan baik. Kegiatan selanjutnya yaitu optimalisasi bank sampah. Setiap minggu sekali yakni di hari selasa. Perwakilan siswa masing-masing kelas membawa sampah yang ada di sak karung dan tas karung untuk ditimbang. Yang nantinya uang hasil penjualan sampah sebagian diberikan di bendahara kelas, sebagian lagi di sumbangkan ke siswa yatim. Biasanya dengan membelikan sepatu, buku, tas atau peralatan sekolah lain yang dibutuhkan oleh siswa yatim.

Kegiatan ketiga yakni mengolah sampah organik. Disini siswa di ajari mengolah sampah organik menjadi kompos padat dan kompos cair. Banyaknya tanaman dan pohon yang ada di lingkungan sekolah memudahkan siswa untuk pembuatan kompos ini. Hasil dari kompos padat dan kompos cair dimanfaatkan kembali untuk pupuk tanaman-tanaman yang ada di sekolah. Dengan begitu, sekolah tidak perlu lagi membeli pupuk kimia dari luar.

Kegiatan keempat yakni Pembuatan gas metan. Kegiatan ini dilakukan untuk mengedukasi siswa tentang salah satu pengolahan sampah organik menjadi gas metan. Tahapan yang dilakukan antara lain: Sampah oraganik dari daun-daun, sisa buah dan sayur dicacah kemudian diberi air leri sebagai stater. Setelah semua teraduk rata dimasukkan ke dalam drum yang tertutup rapat selama 31 hari. Setelah waktu yang diperlukan gas dalam drum di alirkan ke selang yang dibentuk pararel untuk dihubungkan ke miniatur kompor. Gas ini bisa menghasilkan api skala kecil. Dari hasil kegiatan pembuatan gas metan ini, siswa mempunyai ketrampilan yang dapat dikembangkan lebih maksimal lagi.

Kegiatan kelima yakni Pemanfaatan Produk Ekonomi Kreatif Pengolahan sampah. Kegiatan ini dilakukan dengan mendaur ulang sampah. Sampah anorganik diolah menjadi kerajinan-kerajinan seperti: pot dari bubur kertas, vas bunga dari botol plastik, tempat tissu dari bungkus jajan dan lain-lain. Sampah organik yang diolah menjadi kompos padat digunkan untuk media tanam sayur-sayuran. Seperti sawi, kangkung, tomat dan tanaman obat lainnya. Hasil panen yang didapatkan dijual ke warga sekolah yang membutuhkan dengan harga yang terjangkau.

Kegiatan keenam yakni budidaya magot. Akhir-akhir ini magot menjadi salah satu pakan alternatif untuk makan ikan. Magot sangat efektif untuk mengurangi sampah  sisa-sisa makanan yang ada di lingkungan sekolah. Magot ini di tempatkan di ember-ember yang telah diberi media. Setiap hari diberi makan sisa-sisa makanan. Hasilnya dijual pada rekanan pengusaha ikan tawar. Hasil penjualan digunakan kembali untuk pemeliharaan lingkungan di sekolah.

 

Benih Magot

Panen Magot

Magot siap jual

 

 

 

 

 

 

Kunjungan

Kunjungan

 

 

 

 

 

 

Sosialisasi di SMPN 10 Madiun

Sosialisasi

 

 

 

 

 

 

Pilah Sampah

Gas Cair

Gas Metan

Artikel ini memiliki

0 Komentar

Beri Komentar