SEKUTER SI BETI MENGURANGI JUMLAH SISWA MEMBOLOS

Munculnya virus covid 19 yang menyerang sebagian besar negara di dunia, tak terkecuali Indonesia membawa perubahan besar dalam segala bidang. Tak terkecuali bidang pendidikan yang semula siswa bisa belajar secara tatap muka disekolah tidak mungkin lagi dilakukan. Belajar dari rumah menjadi pilihan untuk mengurangi penyebaran virus covid 19. Belajar dari rumah atau biasa disebut dengan belajar daring menyebabkan berbagai permasalahan. Salah satunya siswa tidak aktif mengikuti kegiatan KBM secara daring.

Siswa yang tidak aktif ini berjalannya waktu menjadi kebiasaan sehingga saat diberlakukan kegiatan pembelajaran tatap muka menjadikan siswa sering membolos. Membolos sekolah menjadi salah salah satu penyebab menurunnya prestasi siswa. Karakter yang hilang dari sifat membolos adalah tanggung jawab, jujur dan disiplin. Hal ini mendorong guru SMPN 11 Madiun membuat inovasi pelayanan publik yang diberi nama Sekuter Si Beti.

Inovasi Sekuter Si Beti yang merupakan kepanjangan dari Sekolah Kunjungan Muter Sidak Beri Edukasi Tanaman terobosan untuk mengurangi siswa membolos yang mengakibatkan nilai akademik rendah. Sekolah melakukan kunjungan dadakan, layanan cepat tanggap, melakukan konseling dan memberikan tiga pilihan kegiatan yaitu memelihara tanaman, budidaya ikan dan membuat batik ecoprint. Bertujuan mengubah karakater siswa menjadi lebih tanggungjawab, jujur, disiplin.

Ketika pilihan kegiatan ini dilaksanakan dengan baik timbullah rasa bangga dan kepercayaan diri yang bertambah. Siswa sudah merasa bisa memberikan sesuatu yang bermanfaat. Karakter itulah yang akan dia bawa ke sekolah sebagai bekal awal menghapus sifat membolosnya. Dalam program ini sekolah berusaha memberikan pelayanan setulus hati, mendidik dengan kasih sayang, serta mendisiplinkan dengan proses yang edukatif. Kehangatan pembinaan dari guru-guru SMPN 11 Madiun diharapkan mampu memberikan warna yang indah bagi perkembangan kejiwaan dan prestasi siswa untuk meraih masa depannya yang gemilang.