Info Sekolah
Jumat, 17 Jan 2025
  • SMPN 11 Madiun Menumbuhkan Karakter Kuat , Mengukir Generasi Hebat

Puisi Peserta Lomba Cipta Puisi Memperingati HUT SMPN 11 MADIUN

Diterbitkan : - Kategori : Berita Pendidikan / Berita Sekolah / Kesiswaan

Kesejahteraaan memberikan peringatan, sedangkan bencana memberi nasihat (Socrates 469 SM – 399 SM)

Berikut adalah puisi  karya para peserta lomba cipta puisi dalam rangka memperingati hari ulang tahun SMP Negeri 11 Madiun yang ke-40:

1. Aku Ada Untukmu karya Fatra Chotibrina Mutia Widodo (SD Mitra Harapan Madiun )
Dengung sirine meraung-raung
Hilir mudik silih berganti
Bala bantuan datang menggunung
Datang dari penjuru negeri
Seluruh rakyat turut berduka
Bahu-membahu menggalang dana
Berbagai kalangan turun ke jalan
Berbondong- bondong mencari sumbangan
Mari kita membantu sesama
Menyisihkan uang saku untuk mereka
Sebagai wujud peduli kasih
Untuk teman-teman terkasih
Indonesiaku, aku ada untukmu
Kuarahkan tenaga dan pikiranku untukmu
Agar seluruh anak bangsa bahagia
Menolong negeri dari bencana
2. Bencana Alam karya  Hanof Mei Nurlita (SDN 02 Kanigoro)
Tsunami kau datang  begitu tiba – tiba
Gelombang air datang melanda dunia
Dengan takut kami saling menyelamatkan nyawa
Tak ada satu manusia yang berdaya
Oh…… Tuhanku
Dengan rendah hati ku mohon padamu
Janganlah ini terjadi lagi
Kesedihan melanda pada diri kami
Kami hanyalah manusia biasa
Yang luput dari semua dosa
Oh… Tuhan pencipta alam semesta
Ampunilah kami yang banyak dosa
Marilah kita jaga alam ini
Agar kita tak diterpa oleh bumi
Mari kita sayangi bumi pertiwi
Agar tak terjadi bencana lagi
3. Sampah Penyebab Banjir karya Mulia Hati Karmun (SDN 02 Kanigoro)
Dimana terjadi bencana
Disanalah ada penyebabnya
Banjir yang  melanda
Membawa harta juga nyawa
Hari yang sangat menyedihkan
Hal yang menyenangkan
Seolah telah menghilang
Terbawa bersama nyawa melayang
Mengungsilah warga di kota sebelah
Dengan keluh kesah
Warga sadar mereka salah
Mencemari sungai dengan sampah
Berjanjilah tidak mengulangi lagi
Jauhi sampah dari ibu pertiwi
Jagalah nusantara ini
Agar slalu bersih nan asri
4. Bencana karya  Adinda (SDN 02 Kanigoro)
Bencana di negeriku tercinta
Seakan tak pernah berhenti
Bencana terus menerus terjadi
Di negeri Indonesia
Ketika Lombok diguncang
Tak berapa lama Palu diterjang
Seaakan tiada habis bencana ini
Seakan tiada habis ujianmu tuk negeri ini
Karena kami berada dua lempeng
Karena kami berada di ring
Sehingga kami harus waspada
Dari ancaman bencana yang  melanda
Tapi aku yakin
Tuhan pasti ada rencana lain
Dibalik semua kejadian ini
Kami sadar dari semua bencana ini
5. Alamku karya Fina Nurrahmah (SDN 02 Kanigoro)
Alamku
Banyak yang telah kau beri
Kayu,minyak,batu bara
Dan segalanya
Namun kini telah tiada
Setelah bencana di mana – mana
Bangunan , pohon , dan segalanya
Rusak sudah
Maafkan kami manusia
Yang telah merusak mu
Kami akan berjanjikan
 Merawatmu
6. Bencana Alam karya Saskia Dwi Ariyani  (SDN 02 Kanigoro)
Alamku mulai bergejolak
Terkadang tanah diam menjadi bergerak
Terkadang laut tenang menjadi tersibak
Alamku menjadi liar dan berontak
Hutan yang hijau menjadi bermasalah
Banyak manusia membakar tanpa bersalah
Menyebabkan polusi udara yang meresahkan
Banyak musibah yang berdataangan
7. Alamku karya Walida (SDN 02 Kanigoro)
Oh alamku
Mengapa bencana ini datang
Mengapa ini terjadi
Mengapa ini semua ada
Oh alamku
Banyak orang yang bersedih
Stunami,banjir,tanah longsor,dan angin puting
Selalu meniba mereka
Oh alamku
Banyak orang putus asa
Banyak orang yang kehilangan asa
Banyak orang yang kehilangan pendidikannya
Oh alamku
Tempat yang nyaman dulu
Menjadi tumpukan-tumpukan sampah
Sungguh bencana ini tidak bisa untuk kita lawan
8. Alamku karya Reva Bs (SDN 02 Kanigoro)
 Oh alamku
Kenapa kau keluarkan bencana mu
Kenapa semua harus terjadi kepada manusia
Sungguh bahaya bagi manusia
Oh alamku
Aku kira manusia menjagamu
Ternyata manusia merusakmu
Sungguh berbahaya untukmu
Oh alamku
Tunjukkan kehebatanmu
Biar manusia tahu yang salah manusia
Tapi kau tetap alam manusia
9. Bencana Negeriku  karya  Anisah Nur Rohmah  (MIN 2 Kota Madiun)
Teriris hatiku melihat negeriku
Parasnya tak seindah yang dulu
Tak nampak seperti seperti surgawi
Seakan telah mati
Banjir, longsor menghampiri negeriku
Tsunami dan  gempa, menyayat bangsaku
Yang ada hanya derita, haru dan pilu
Siapa yang peduli dengan dukamu
Negeriku menjerit
Negeriku menangis
Negeriku seakan tua renta
Negeriku makin terpuruk dan dilupakan
Marilah satukan jiwa raga
Panjatkan doa pada Yang Kuasa
Bantu sesama saudara
Bukan hanya menghina dan menista
10. Bencana Tsunami karya Azzahra Nuraini  (SDN 02 Kanigoro)
Tsunami…..
Engkau datang tiba – tiba
Tanpa permisi kau luluh lantahkan yang ada
Gulungan ombakmu menakuti kami semua
Tsunami….
Karenamu semua porak-poranda
Anak-anak kehilangan orang tua
Banyak nyawa yang kau bawa
Banyak manusia kehilangan harta benda
Tuhan…
Inikah peringatan darimu
Supaya kami lebih dekat kepadaMU
11. Banjir  karya Naila K  (SDN 02 Kanigoro)
Hujan dari pagi hingga petang
Air semakin menggenang
Dan banjirmu datang
Ini semua salah siapa?
Mari kita instropeksi bersama
Untuk membuang sampah di tempatnya
Tuhan…
Ini cobaan atau peringatan
Kepada kami yang tak bisa menjaga alam ini
12. Peduli Bencana Indonesia karya  Asna K (SDN 02 Kanigoro)
Indonesia adalah negeriku
Beribu pulau dan lautan menjadi satu
Sungguh begitu subur negeriku
Sungguh indah panorama Indonesiaku
Tapi, bencana datang silih berganti
Tanah longsor, gempa bumi dan tsunami
Sungguh sangatlah sedih sekali
Melihat saudaraku tertimpa bencana ini
Kami tak bisa membatu dengan tenaga atau harta
Hanya doa yang bisa kami panjatkan kepada yang Kuasa
Untuk negeri kami tercinta Indonesia
Semoga saudaraku tabah dan tegar menghadapinya
13. TSUNAMI ACEH karya  Aulia Ni’matus Syakiila (M.I. AL – HIDAYAH)
Kehadiranmu membuat ku terkejut
Membuat alam menjadi hancur
Kau datang membuyat kedamaian menjadi hancur
Dan kauy membuat alam menjadi rusak
Apakah tuhan telah menghukum kita
Kau mengguncang dunia dengan guyuran air yang sangat kencang
Kau membuat lingkungan menjadi hancur
Kau telah banyak menelan korban jiwa
 Lihatlah mereka itu
Berdiri di atas genting rumah
Dan duduk di atas bus yang telah jatuh
Singkirkanlah mereka dari kesengsaraan
Kasihanilah mereka Ya Tuhan
Berilah kesempatan untuk hidup di alam Mu ini
Dan jauhkanlah mereka dari sifat buruk Ya Allah
Tuhan yang Maha Pengasih, Penyayang dan Pengampun
14. Terjadinya Tsunami di Palu karya  Aya Dwi Nur Cahayani  (M.I. Al – Hidayah)
Ya Allah kenapa …
kenapa Engkau datangkan kami
bencana tsunami ya Allah
Adakah salah di setiap perilaku kami
Maafkan kami …
karena sudah membuat bumi ini hancur
dan berantakan
Maafkan kami atas perbuatan kami
Ya Allah kenapa …
Kau datangkan tsunami ini di Palu
Banyak orang yang meninggal karena tsunami ini
Ya Allah …
Ternyata selama ini semua tak sadar …
karena semua ini perbuatan manusia
atas perbuatan dosa
Ya Allah kami pantas menerima ini semua …
15. Tsunami Aceh Karya : Aulia Ni’matus Syakiila (M.I. Al – Hidayah)
Kehadiranmu membuat ku terkejut
Membuat alam menjadi hancur
Kau datang membuyat kedamaian menjadi hancur
Dan kauy membuat alam menjadi rusak
Apakah tuhan telah menghukum kita
Kau mengguncang dunia dengan guyuran air yang sangat kencang
Kau membuat lingkungan menjadi hancur
Kau telah banyak menelan korban jiwa
Lihatlah mereka itu
Berdiri di atas genting rumah
Dan duduk di atas bus yang telah jatuh
Singkirkanlah mereka dari kesengsaraan
Kasihanilah mereka Ya Tuhan
Berilah kesempatan untuk hidup di alam Mu ini
Dan jauhkanlah mereka dari sifat buruk Ya Allah
Tuhan yang Maha Pengasih, Penyayang dan Pengampun
16. Banjir  karya  Dimas (SD Al Husna IFDS Kota Madiun)
Hujan turun terus tak kunjung reda
Seakan tak ada waktu untuk reda
Dan ini bisa kita jadikan tanda bahaya
Banjir akan melanda
Mungkin Tuhan sedang marah
Melihat tingkah manusia semakin parah
Di tempat daerah
Bahkan kadang bangga saat berbuat salah

17. Bencana Alam Longsor karya Sharliz Shafina Anshika (MIT Bakti Ibu)
Kini. . . .
Sudah banyak terjadi bencana alam
Bencana alam yang sangat merugikan banyak manusia
Salah satunya ialah longsor.
Longsor terjadi karena
Kelalaian manusia yang tidak bertanggungjawab
Yang telah melakukanp enebangan liar
Dan membuat manusia sedih atas  ulahnya.
Mengapa. . . . ?
Mengapa ada orang yang tega ?
Membuat manusia sedih dan menangis
Dan mereka hanya memikirkan dirinya sendiri
Apakah mereka senang?

18. Banjir karya Thalitha Hasna Rosyida(MIT Bakti Ibu)
Kini, banyak bencana alam berupa banjir
Saat cuaca bagus, manusia membuang sampah sembarangan
Tetapi, saat sudah terjadi manusia banyak menyalahkan alam
Padahal bencana itu terjadi karena tangan-tangan manusia
Indonesia kaya akan alamnya
Tetapirakyat Indonesia tidak mensyukurinya,
Rakyat Indonesia hanya mementingkan keperluannya masing- masing
Setelah panen, rakyat tidak memanen lagi
Alam . . . .
Jangan marah kepada kami yang tidak sadar
Terus terusan membuang sampah sembarangan
dan tidak memikirkan engkau
Jangan keluarkan amarahmu wahai alam. . . .

19. Tanah Longsor karya  Laila Octavia (SDN Sogaten)
Betapa sangat sedih
Ketika melihat kondisi
Engkau telah longsor
Rata menjadi tanah
Tanahku ….
Maafkan diriku
Yang slalu membiarkanmu
Dan tidak mempedulikanmu
Tanah longsor
Jangan engkau terjadi lagi
Yang selalu memakan korban
Tiada hentinya
Oh tanahku ….
Aku akan menyelematkanmu
Dari penebangan liar
Semoga engkau kembali hijau dengan reboisasi

20. Peduli Lingkungan karya  Ratna Lusiana Dewi (SDN Sogaten)
Wahai bencana alam,
Engkau datang tanpa memberi tanda
Engkau lahap semua harta dan benda
Engkau juga memakan banyak korban jiwa
Karna mu orang-orang terluka
Kau datang tanpa belas kasihan
Kau buat cemas dan susah
Hingga tidur tak beralas di pengungsian
Menahan lapar tiap hari
Menahan dahaga di tengah keluarga merana
Tak ada rasa nyaman walau sekejap mata terlelap
Oh Tuhan….
Lindungi kami dari bencana alam
Mari kita menjaga alam
Agar terhindar dari bencana

21. Banjir  karya  Silviana (SDN Sogaten)
Air begitu deras mengalir
Memenuhi daratan yang gersang
Awan bergemuruh
Kilat bercahaya
Air sudah tak dapat ditahan
Tak ada lagi akar
Tak ada lagi penahan
Air memenuhi daratan
Rumah tergenang dan tenggelam
Ingatkah kita
Sadarkah kita
Sampah adalah sumbernya
Mari bergandeng tangan jaga lingkungan
Hingga bumi pertiwi tak menangis lagi
Agar lestari tanah tercinta
Demi masa depan anak cucu kita

22. Hutan Gundul karya  Indriana Decha R (SDN Sogaten)
Kini ….
Hutan-hutan menjadi gundul
Tiada tempat berteduh makhluk bernyawa
Bagaimana nasib satwa di sana?
Panas, lapar menyatu membuat lara
Pohon-pohon ditebangi
Tanpa pilah pilih
Hingga smakin sirna pohon penghijau
Manusia-manusia tak berbudaya
Bertingkah tanpa berpikir panjang
Rugikan lingkungan alam
Hingga bencana datang melanda
Marilah kita lakukan penghijauan
Tanami hutan dengan bibit pohon
Agar satwa kembali bersuka
dan udara segara selalu ada

23. Peduli Terhadap Bencana Alam karya  Noveta Putri Arindra (SDN Sogaten)
Bencana alam ….
Pagi hari ayam berkokok
Terdengar suara gemuruh
Dan menelan banyak korban jiwa
Bencana alam ….
Kau datang tak memberi kabar
Kau datang karena kehendak Tuhan
Akibat manusia yang lalai menjaga alam
Ya  Allah ….
Ampunilah kami yang bergelimang dosa
Yang tak bisa amanah menjaga bumi pertiwi
Ayo kawan ….
Kita jaga lingkungan
Supaya bencana tak datang lagi
24. Peduli Korban Bencana karya  Farra Dikma Fridanaya (SDN Sogaten)
Indonesiaku sedang berduka
Banyak bencana di mana-mana
Jawa, Sulawesi, dan Sumatera
Meninggalkan banyak korban harta jiwa
Manakala bencana alam tiba
Marilah bersatu ulurkan tangan
Bantu sesama meringankan beban
Agar hidup penuh kesejahteraan

25. Bencana Alam karya  Rahma Syafira Rosyidah (SDN Sogaten)
Di tengah-tengah kegembiraan kalian
Datang sebuah guncangan disertai angin kencang
Ingin rasa cepat menolong
Namun apa daya semua telah porak poranda
Bencana membuat semua mengungsi
Bencana meninggalkan luka
Betapa malang nasib kalian
Hidup mengharap uluran tangan
Aku hanya bisa berbagai sedikit yang kupunya
Dan kau menahan lapar menunggu bantuan
Jerit tangis anak kecil saling bersahutan
Membuat suasana penuh derita

26. Mari Menjaga Alam karya  Ani Rozhani (SDN Sogaten)
Indahnya alam ini
Jika kita mau menjaga
Merawat dan melestarikannya
Bukan merusaknya
Jangan tebang hutan sembarangan
Agar banjir dan longsor tidak melanda
Buang sampah pada tempatnya
Agar penyakit tidak menyebar
Mari jaga alam kita
Dengan penuh kasih dan syukur
Agar alam tidak murka
Agar alam senantiasa bersahabat dengan kita

27. Bencana Alam karya  Nabilla Rahmadhani (SDN Sogaten)
Oh…. Orang yang terkena bencana alam
Ia sangat kasihan
Ia kekurangan bahan pangan
Ia kelaparan dan kehausan
Baju-baju ikut hilang
Rumah-rumah ikut rusak
Bahkan ada jiwa yang melayang
Semua mengungsi ketakutan
Di pengungsian itu semua menderita
Semua hanya bisa berdoa
Dan mengharap bantuan dari sesama

28. Gempa Bumi karya Farij Muhimmatus S. (SDN Sogaten)
Oh gempa ….
Kau sangat menakutkan
Seluruh alam terguncang
Sunggung menegangkan
O gempa ….
Sungguh kasihan orang-orang
Ribuan rumah terdampak gempa
Semua orang mengungsi dari bahaya
Oh gempa ….
Gempamu memakan korban jiwa
Karna mu harta dan nyawa tak berharga
Kami hanya bisa berdoa pada Sang Maha Kuasa
Agar kau tak pernah ada

29. Penyesalan karya  Dyah Elyna (SDN Sogaten)
Kini bencana telah datang
Melanda tempat aku tinggal
Semua hancur tanpa bekas
Hanya meninggalkan duka mendalam
Tsunami menghancurkan kebahagiaan
Saat bumi diguncang dan air laut meluap
Semua dasyat menghatam daratan
Dulu kami tertawa dan kini kami hanya bisa menangis
Dulu kami sombong bicara kini kami hanya bisa diam membisu
Akan trauma yang dirasa
Pedih yang diterima
Maafkan kami Tuhan akan dosa-dosa yang tak terkira

30. Tsunami karya Amelia Kurnia S. (SDN Sogaten)
Tsunami mengapa kau terjang kotaku
Sebabmu kotaku porak poranda
Kau datang tanpa pilih pandang
Merusak terjang semua yang ada
Oh tsunami kau sering melanda negeriku
Kau goncang kebagahiaan menjadi kepedihan
Kau sapu indahnya pantai dengan amarah ombak
Yang meluap tanpa ada berita
Tuhan ampuni kami
Atas semua dosa dan khilaf
Agar negeriku kembali bersih dan nyaman

31. Tsunami karya Asyifa Altaira Anjani
Suara ombak yang bergemuruh
Beradu pacu dengan petir yang mengamuk
Sederet ombak berdiri di hadapanku
Menyapu apa pun bagai semua adalah musuh
Lari-larilah
Tinggal keyakinan yang membuat pasrah
Berdoa-berdoalah
Hanya itu yang membuatmu tak lengah
Tangisan haru
Membuat hatiku pilu
Melihat kotaku hancur porak poranda
Kini hanya ada kata menyesal dalam dada
Dan bangkit dengan menggiatkan penghijauan
Demi kebahagiaan kita bersama

32. Tsunami karya  Zulfa Fauziah (SDN Sogaten)
Gelombang Air Menyapu Daratan
Petir Menyambar Suara Menggelegar
Awan Menandakan Tiada Harapan
Serasa Dunia Telah Berakhir
Harta Nyawa Menjadi Taruhan
Penderitaan Ada Di Mana-Mana
Air Mata Tak Berhenti Bercucuran
Sanak Saudara Entah Hilang Ke Mana
Salurkan Tangan
Salurkan Harapan
Tiada Pilihan
Jika Tuhan Telah Berkehendak
Tanamlah Pepohonan
Kelak Penangkal Marabahaya
Jagalah Hutan Jagalah Kelestarian
Agar Ibu Pertiwi Tetap Lestari

33. Banjir Bandang karya  Siti Roisatul M.N. (SDN Sogaten)
Oh …. Banjir bandang
Engkau telah menenggelamkan
Puluhan orang hingga ribuan orang
Dan rumah-rumah porak poranda
Wahai banjir bandang ….
Airmu meluap tak beraturan
Semua karna kecerobohan manusia
Tak amanah jaga lingkungan
Kecerobohan manusia
Hancurkan alam raya
Menebang hutan tanpa pilih
Biar gundul tanpa hehijauan
Banjir bandang ….
Janganlah meluap lagi
Kami akan reboisasi agar bumi slalu lestari

34. Banjir karya  Renasya Pratikna (SDN Sogaten)
Alamku
Kini engkau tercemar
Orang-orang tiada kesadaran
Membuang sampah sembarangan
Kini banyak orang tak peduli
Banyak sampah berserakan
Banyak sungai yang tak jernih lagi
Kini alamku yang indah
Terganggu keindahannya
Banyak bencana alam menimpa
Akibat ulah manusia
Mari menjaga lingkungan
Agar alam kembali menawan
Terhindar dari pencemaran
Hidup pun menjadi nyaman

35. Banjir Bandang karya  Pingky Monica (SDN Sogaten)
Oh banjir ….
Kau melanda bumi ini
Kau menenggelamkan bumi ini
Kau membuat orang resah
Bagaimana ku merawat bumi ini
Bagaimana ku menjaga alam ini
Bumiku yang kusayangi
Bumiku yang kucintai
Orang tak pernah sadar akan ulahnya
Mengotori bumi hingga tak indah lagi
Membuang sampah sembarangan
Hingga bencana banjir bandang tak terhindari
Marilah kita rawat bumi ini
Kita bersihkan lingkungan kita
Agar alam indah kembali

36. Pencemaran karya  Dalista Arabela (SDN Sogaten)
Manusia apakah itu ulahmu?
Menebang pohon sembarangan
Padahal mereka sumber kehidupan
Penghasil oksigen dan kesegaran
Hutan kau jadikan bahan produksi
Kayu-kayu ditebang tanpa ragu-ragu
Tak ada pengganti dan tak ada empati
Semua habis untuk kepuasan diri
Jika terus begini
Bencana akan melanda
Tinggallah kau rasakan
Semua penderitaan
Ayo ulurkan tangan
Jaga selalu kelestarian hutan
Agar pertiwi terus lestari

37. Tsunami karya  Anatasya Yuliyanti (SDN Sogaten)
Air ganas telah tiba
Di mana manusia tiada menyangka
Dengan dahsyat timbulkan bencana
Nyawa beralih pada Yang Kuasa
Mereka butuh seorang penolong
Mereka butuh uluran tangan
Tanpa pamrih terus menderma
Dengan apa yang kau punya
Sisihkan uang walau sedikit
Sisakan tenaga kalau itu yang kau punya
Dengan ikhlas dan berwibawa
Hiasi dengan doa agar mereka tidak menderita

38. Peduli Terhadap Bencana Alam karya  Rizqy Nur Wulan (SDN Sogaten)
Bencana alam
Jika kau melanda
Manusia tak biasa apa-apa
Bencana alam
Ketika manusia berulah salah
Manusia kan merasakan akibatnya
Yang Maha Kuasa
Ampunilah khilaf kami
Akan kecerobohan menjaga alam
Tak mampu kami jalankan amnah suci
Menjaga alam agar selalu lestari
Satu pinta kami
Selamatkan ibu pertiwi
Dari terpaan bencana yang terus melanda

39. Banjir karya  Dania Roziani (SDN Sogaten)
Banjir
Rumahku tlah tergenang
Karena permainan
Pepohonan telah tiada
Senyuman pun menjadi air mata
Begitu berat kuakui
Dalam satu malam
Hujan tlah mengubah desaku
Lautan yang mengerikan
Reruntuhan yang menyedihkan
Bercampur padu mejadi penderitaan
Ku berdoa pada-Mu Tuhan
Tolanglah kami
Agar terhindar dari bencana ini

40. Palu Berduka karya  Augisella Maulivia Darmawan (SD Advent Imanuel Madiun)
Sore menjelang malam
Tiba-tiba bumi bergetar
Tubuhku terguncang
Palu Donggala rata dengan tanah

Sigi pun tak luput dari bencana
Mayat-mayat berserakan terseret ombak
Pemukiman roboh rata dengan tanah
Bangkai kerbau tertimpa pohon

Semua hancur lebur
Tanpa kusadari kumeneteskan air mata
Sedih, pedih, melihat Saudara yang disana
Kutergugah rasa iba dan kasihan

Marilah teman sisihkan uang saku kita
Tuk membantu mereka
Kita kumpulkan baju bekas
Sedikit amal besar untuk mereka

Artikel ini memiliki

0 Komentar

Beri Komentar